#main {background:#fff url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqFz9ppbNuIYyl75_0zF8jsZm1GvLoEbRVQqfo1gpNj0q1HbhMOK59ckTkRJjc3ubYHTB1ZcURxUWhZKIyjj48qizw2PrcIbKeYxq1YXsPELcXjqqjT-PtheRnWU77wHrLYnkbvLin7HM/s1600/body-blog1.png) repeat fixed top center; color:$textcolor;.......}

Rabu, 18 Desember 2013

Zombie, Antara Mistis dan Ilmiah

Anda tentu tahu apa itu zombie? Seorang atau sekelompok manusia berjalan kaku bak tanpa nyawa dengan tubuh membusuk, wajah pucat dan darah menetes di sela-sela bibirnya. Mereka mati tetapi hidup. Jika Anda tergigit, tak lama kemudian Anda pun berubah menjadi salah satu dari mereka. Siapa yang menyangka, kisah mayat hidup yang dianggap fiksi itu sebenarnya betul-betul nyata?


Sosok zombie seringkali muncul di film, novel, game, komik, video klip, dll yang berbau horor. Mereka selalu di interpretasikan sebagai manusia yang telah meninggal, namun hidup lagi dengan rupa yang sangat buruk (seperti monster) untuk memakan daging dan menularkan kematiannya kepada orang lain. Tapi tahukah Anda bahwa kisah mayat hidup yang telah melegenda sebagai misteri dalam kehidupan manusia itu sebenarnya nyata.? Ya,zombie memang betul-betul ada. Hanya saja mereka tidak seperti apa yang kita pikirkan selama ini.

Zombie sebenarnya adalah manusia biasa seperti kita yang sengaja dibuat menjadi setengah bernyawa untuk bisa diperalat/diperbudak. Zombie berasal dan muncul pertama kali dari Pulau Haiti di Karibia. Di tempat tersebut banyak terdapat dukun-dukun yang menguasai berbagai macam ilmu. Mereka biasa disebut dengan dukun voodoo (voodoo).


Istilah Voodoo (Vodun di Benin; juga Vodou, Voudou, atau ejaan lain yang bunyinya serupa di Haiti; Vudu di Republik Dominika) diberikan kepada cabang-cabang dari suatu tradisi keagamaan spiritis-animis yang berasal dari leluhur bangsa Afrika Barat.

Akarnya beraneka ragam dan mencakup bangsa Fon, Ewe, dan Yoruba dari Afrika Barat, dari Nigeria barat hingga Ghana timur. Di Benin, Vodun adalah agama nasional, dan dianut oleh sekitar 60% dari penduduknya, atau sekitar 4½ juta orang. Kata vodún berasal dari kata Fon-Ewe yang berarti roh. Di tempat lain, Voodoo sangat dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Afrika Tengah.
Nah, sekarang kita kembali ke zombie. Jadi sebenarnya zombie itu adalah manusia biasa yang sengaja dibuat mati oleh para pendeta voodoo dan kemudian dibangkitkan lagi untuk menuruti perintah mereka agar bisa diperbudak. Zombie seperti halnya manusia, bisa bergerak, makan, mendengar, dan berbicara, namun mereka tidak memiliki ingatan dan wawasan tentang kondisi mereka. Mereka hanya seperti boneka yang tidak memiliki jiwa namun bisa diperalat.

Berabad-abad sudah lamanya legenda zombie ini hidup bersama kita, namun belum ada yang mengetahui asal muasal zombie tersebut, sampai pada akhirnya sebuah kasus terungkap dan menyebar di publik.

Pada tahun 1962 di Haiti. Seorang pria yang bernama Clairivius Narcisse dijual kepada salah satu Dukun Voodoo oleh saudara laki-lakinya, karena Clairvius menolak menjual bagian warisannya berupa tanah keluarga. Segera saja Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun sebenarnya ia tidak benar2 mati, melainkan dibangkitkan kembali dan dijadikan zombie untuk diperkejakan di perkebunan tebu bersama para pekerja zombie lainnya.

Pada tahun 1964, setelah pemilik zombie tersebut meninggal, para zombie-zombie itu akhirnya menyebar dan mengembara melintasi pulau dalam keadaan “linglung” selama kurang lebih 16 tahun lamanya sebelum mereka-mereka ini ditangkap.

Karena penasaran dengan kasus ini, Dr.Wade Davis, seorang ahli etnobiologi dari Harvard University datang ke haiti khusus untuk mengungkap kebenaran di balik zombie. Dia mendapatkan bahwa praktek zombie ini banyak terjadi di Haiti, Karibia. Waduh serem juga ya gan ceritanya?. 

Membuat Zombie

So, sebenarnya bagaimana cara membuat seorang manusia menjadi zombie?? Secara harafiah caranya adalah membuat mereka “mati” sekaligus membuat mereka “gila”, sehingga pikiran mereka dapat ditundukkan. Seringkali dukun-dukun tersebut secara diam-diam memberikan semacam obat-obatan untuk mencapai hal ini.

Cara membuat mereka mati adalah dengan memberikan sebuah ramuan yang disebut “bufo bufo bufo” (jadi intinya mereka ini tidak benar-benar mati, alias nyawanya masih ada). Ramuan ini merupakan campuran kulit katak. Setelah diberikan ramuan ini beberapa menit kemudian para korban akan “terlihat” seperti mati, dengan napas dan detak jantung yang sangat lambat dan lemah.


Sesudah itu orang lain yang melihatnya akan mengira ia telah mati dan segera dikuburkan. Tapi mereka belum betul-betul mati. Hanya si dukun voodoo yang benar-benar mengetahui kondisi sebenarnya. 

Kemudian, setelah “mayat” itu dikubur oleh keluarganya, para dukun harus menunggu terlebih dahulu selama beberapa jam untuk menggali dan kemudian mengambil jasadnya (tapi jangan terlalu lama karena mereka bisa mati beneran karena sesak napas di dalam sana).


sumber  :http://forum.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar